"Ronaldo pensiun kan masih muda?" celetuk seorang anak SMP mendengar perbincangan saya dengan seorang teman disebuah warung makan, "bukan Cristiano Ronaldo, tapi Ronaldo pemain Brasil" jawab teman saya sambil tertawa. Yeah kids will always be kids, its not their fault they were born after real football!, dan bukan salah anak SMP itu juga bahwa dia tidak mengenal Ronaldo yang satu ini. Dulu sayapun tak mengenal sosok Ronaldo yang satu ini hingga saya terkesima melihat penampilannya di sebuah Highlight program Planet Football di RCTI dan hanya bisa "terbengong" bagaimana ia bisa melewati bek- bek tangguh di Eropa dengan semudah itu, bahkan Sir Bobby Robson pelatihnya saat di Barcelona geleng- geleng kepala masih tak percaya bahwa Ia mempunyai pemain sehebat Ronaldo, cara dia meliuk- liuk melewati lawan, akurasi tendangannya hingga positioningnya adalah tipe Striker ideal bagi era sepak bola modern.
Umur saya masih 6 tahun saat terkesima melihat dia menggiring bola melewati barisan pertahanan lawan, cara Ia mendribling bola dilapangan bak seorang pelukis yang menggoreskan kuasnya pada sebuah kanvas, begitu indah!. Ketenangannya dalam berhadapan one on one didepan gawang menjadi salah satu kelebihannya.
Memulai karier di Flamengo klub kebangganya saat Ia masih kanak- kanak, atas campur tangan Jairzinho legenda sepak bola Brasil Ronaldo di giring ke Cruzeiro, disana naluri mencetak golnya di asah semakin runcing hingga Ia ikut serta dalam skuad Brasil di Piala Dunia 1994 walau hanya duduk sebagai pemain cadangan. PSV Eindhoven mulai mencium bakatnya, atas saran kompatriotnya di Timnas Brasil Romario, Ronaldo mengikuti jejaknya untuk memulai debutnya di Eropa bersama PSV Eindhoven. Bersama PSV juga Ronaldo pernah bermain di Stadion Tambak Sari dan terheran- heran bagaimana sebuah pohon bisa berada dilapangan sepak bola.
Puncak kariernya adalah saat Ia memakai kostum Barcelona, disana juga namanya mulai di akui bahwa Ia calon mega bintang, Ia meraih gelar top score dan mendapat beberapa gelar bersama Barcelona hingga Ia di anugerahi sebagai Pemain Terbaik Dunia versi FIFA di tahun 1996. Hanya semusim di Barcelona Ronaldo memutuskan hengkang ke Inter Milan dan karena itu faktor itu juga yang membuat saya menjadi pendukung Inter Milan, transfer kepindahaan Ronaldo membuat menjadi pemain termahal dunia pada saat itu membuat Ia dijuluki The Phenomenon.
Di musim pertamanya, Ronaldo berhasil membawa Inter menjadi kampiun Piala UEFA, Ronaldo pun kembali meraih gelar Pemain Terbaik Dunia versi FIFA untuk kedua kalinya secara berturut turut. Di Piala Dunia 1998 Ronaldo menjadi tumpuan lini depan Brasil bersama Bebeto, Tapi sayang Ia hanya dapat membantu Brasil hingga Final setelah Ia terkena penyakit misterius beberapa jam sebelum pertandingan yang membuat penampilanya jauh dari harapan. Disitulah pasang surut karier Ronaldo dimulai, rentetan cederanya membuat penampilanya bersama Inter tak semaksimal yang diharapkan. Di Tahun 2002 saat Ronaldo comeback dari cedera parahnya, Ia berhasil menampilkan performa terbaiknya dam membawa Brasil menjuari Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea sekaligus menjadi top score turnamen dengan 8 gol. Tapi sayang penampilan gemilangnya tak dapat di nikmati oleh Inter Milan karena setelah Piala Dunia 2002 Ronaldo memutuskan untuk menjadi bagian Los Galacticos versi 1 bersama Real Madrid. Disana Ia berhasil menjadi salah satu pemain yang mendapatkan gelar pemain terbaik dunia untuk ketiga kalinya bersama Zinedine Zidane, kariernya pun cukup mentereng walaupun dibarengi dengan osturnya yang semakin gemuk.
Di Piala Dunia 2006 JermaN, Ronaldo mengukuhkan dirinya bahwa Ia salah satu Striker terbaik Dunia dengan menjadi top score turnamen sepanjang massa melewati legenda Jerman Gerrard Muller dengan 15 gol, sayang setelah itu kariernya kembali dihinggapi rentetan cedera hingga Ia tak dapat memaksimalkan potensinya hingga Ia mulai berselisih dengan Fabio Capello pelatih Real Madrid saat itu yang membuat Ia dilego ke AC Milan sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali ke Brasil dan mengakhiri kariernya sebagai pemain sepak bola bersama Corinthians.
Dunia sepak bola telah kehilangan salah satu talenta terbaiknya yang memukau dunia lewat gocekan tintanya di lapangan hijau, setelah pasang surut kariernya di duna sepak bola Ia memutuskan untuk pensiun mengakhiri segala pencapainnya yang telah Ia raih di dunia olah raga yang membesarkan namanya. Kita akan rindu kekuatan kedua kakinya, gocekan indahnya hingga keakuratan tendangannya yang berhasil mencabik- cabik gawang lawan.
Ia memang bukan Cristiano Ronaldo yang berhasil membuat rekor transfer pemain termahal dunia dengan 80 juta Euro, tapi Ia berhasil membuktikan kapasitasnya dengan gelar- gelar yang Ia raih baik bersama tim maupun individual, dan hanya ada satu Ronaldo yaitu Ronaldo Luis Nazario De Lima.
Presempre fenomeno Prasempre Ronaldo!!!!