
Kematian adalah tragedi bagi setiap kehidupan, berapapun jumlahnya siapapun orangnya, kematian tetaplah kematian, sebuah tragedi yang menyedihkan begi setiap orang yang ditinggalkan.
Piermario Morosini, tak banyak yang mengenal namanya sebelum sebuah tragedi dilapangan sepak bola mengantarnya menuju tempat peristirahatan terakhirnya. “Morosini adalah seorang pejuang” begitulah teman- teman di klubnya yang sesame pesepak bola memberi penilaian terhdapanya.
Hidupnya, terlalu akrab dengan tragedi, saat Ia berumur 15 tahun Ibunya meninggal, 2 tahun tahun kemudian ayahnya menyusul kepergian ibunya. Diselang waktu itu kakak laki- lakinya yang mempunyai keterbatasan fisik, meloncat dari jendela hingga meninggal yang membuat Morosini berjuang seorang diri mengurus saudara perempuannya yang juga mempunyai keterbatasan fisik. Dibalik penderitaannya, Ia tetap tegar dan masih bisa tersenyum sambil mencoba mewujudkan cita- cita Ayahnya agar Ia menjadi seorang pemain sepak bola professional.
Stadion Adriatico diguyur hujan saat Morosini menghembuskan nafas terkahirnya. Ia meninggal, saat Ia melakukan hal yang Ia sukai, bermain sepak bola dibawah guyuran hujan. Ia wafat setelah mengalamai serangan jantung diatas lapangan saat bertanding untuk Livorno, klub yang Ia bela melawan Pescara. Di pekan itu sepak bola Italia berhenti, sepak bola seluruh dunia ikut berduka.
Dibalik kematiannya ada salah satu hal yang membuat sepak bola lebih dari sekedar olah raga, beberapa klub Italia secara suka rela menawarkan bantuan perawatan saudara perempuan yang ditinggalkannya, bahkan kapten Udinese bersedia merawat saudara perempuan Morosini untuk tinggal bersamanya.
Sepak bola tak melulu soal perbedaan warna kostum dan permusuhan dilapangan. Ada hal yang lebih besar dari badge didada kiri setiap jersey klub sepak bola, Kemanusian dan bagaimana manusia menghargai sesamanya. Beberapa supporter di Italia dengan latar belakang yang berbeda bersedia menanggalkan warna kebesaran klub yang mereka bela, lebih dari seribu orang ikut hadir kepemakamannya dan bersimpati atas tragedi yang terjadi.
Tragedi Morosini seakan memberi banyak pelajaran, sebesar apapun rintangan dan cobaannya hadapilah semuanya dengan senyuman.
Ciao Piermario Morosini, Sempre con noi!!