Friday, 25 May 2012

Yang Tersisa Dari Kotak Pandora


Harapan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti: keinginan supaya menjadi kenyataan. Harapan dan kecemasan itu beda tipis, atau malah keduanya selalu hadir bersamaan dan duduk berdampingan.

Adik ku sedang berharap cemas menunggu hasil ujian akhirnya di SMA, Walau yakin, Ia akan lulus tetap saja rasa cemas akan berita buruk selalu ada.

Di sebuah ruang sempit tempat para pasien menunggu giliran diperiksa oleh dokter, aku melihat tipisnya kedua hal tersebut. Sama seperti mereka, aku datang kesana berharap sakit ku dapat cepat sembuh dan cemas akan bertambah parah. Diluar sana, jutaan manusia sedang berharap sesuatu yang mereka impikan menjadi kenyataan. 


Di perjalanan pulang, aku teringat tentang mitologi Yunani. Dimana Pandora, wanita cantik pertama yang hadir di Bumi membuka kotak yang seharusnya tak dibuka olehnya.


Pandora adalah wanita pertama di dunia yang diciptakan oleh Hefaistos, Ia diciptakan Hefaistos atas perintah Zeus untuk mengambil kembali api yang telah dicuri titan dari dewa- dewa di Gunung Olimpus. Zeus yang tergila- gila pada Aprhodite, membuat Pandora mempunyai kecantikan yang sama percis dengan Aprhodite. Ia pun dititipi sebuah kotak yang tak boleh dibuka oleh Pandora.

Pandora dijadikan hadiah oleh Zeus untuk Ephimetheus, saudaranya  Promotheus mewanti- wanti untuk tidak menerima pemberian Zeus itu. Tapi kecantikan Pandora mempesona Ephimetheus, keduanya pun hidup berdampingan.

Untuk beberapa lama, Pandora menaati perintah Zeus untuk tidak membuka kotak yang diberikan kepadanya. Tapi rasa keingin tahuan yang besar yang diberikan Hera kepadanya membuat hatinya goyah. Dibuka lah kotak itu olehnya, segala penderitaan, wabah, penyakit, kesengsaraan dan segala keburukan yang sekarang hadir di Bumi ini keluar berhamburan dari kotak itu.

Pandora menyesal telah membuka kotaknya, Ia pun mencoba menutupnya saat itu juga, tapi masih ada sesuatu yang tersisa, sesuatu itu bernama harapan. Sesuatu yang membuat manusia kuat dan bisa menghadapi segala penderitaan yang dikeluarkan Pandora dari kotak yang seharusnya Ia tutup rapat- rapat.

Mulai dari saat itulah manusia mempunyai sebuah senjata dalam menghadapi penderitaan, yaitu harapan. Sesuatu yang selalu dijadikan senjata dalam menghadapi kenyataan untuk memperbesar kemungkinan. Sesuatu yang manusia simpan dan pupuk didalam hatinya walaupun mereka tahu tipis dapat tumbuh menjadi sesuatu yang nyata.

Jika kalian dalam kecemasan maka ingatlah sesuatu yang tersisa dari kotak yang dibuka Pandora. Sesuatu yang walaupun kecil tapi dapat membuat kita kuat menghadapi penderitaan, Sesuatu yang manusia namakan Harapan.

note: Jangan lupa tetap ingat Allah SWT selalu bersama kalian hehehe

Sunday, 20 May 2012

Chelsea Datang Bersama Tuhan

Sekali lagi saya melihat drama dalam sepak bola, bagaimana tidak, pertandingan yang terkesan membosankan di 80 menit awal berubah seketika saat Muller mencetak gol yang membuat suporter Munchen mengira mereka akan menjuarai UCL edisi kali ini. Kedua tim yang datang ke final dalam kondisi compang camping karena tidak bisa diperkuat oleh beberapa pemain intinya, membuat para pundit sepak bola Eropa berpikir keras tentang strategi dan pemain yang akan mereka turunkan.


Chelsea tidak dinaungi keberuntungan di UCL kali ini, mereka mempunyai sesuatu yang lebih dari sekedar kata beruntung, mereka dilindungi oleh Tuhan. Sependapat atau tidak, tapi Tuhan bersama mereka di edisi UCL kali ini. Mereka digadang- gadang bakalan terhenti diperempat final setelah di leg pertama mereka kalah oleh Napoli dengan skor 1-3. Di Stamford Bridge mereka membayar lunas kekalahan mereka dari Napoli seakan menunjukan bahwa itulah momen kebangkitan mereka.

Di Camp Nou, hampir semua mengira pertandingan berakhir saat John Terry diusir wasit karena "men-tusbol" Alexis, Barcelona dengan segala kemahaannya terlihat lebih superior dibanding Chelsea yang sedang dalam keadaan labil semenjak kedatangan AVB. Gempuran pejuang Catalan dapat dimentahkan dengan baik oleh para pemuda yang datang dari Fulham Road ini hingga akhinya Torres datang memastikan rasa sakit yang harus diderita oleh Barcelona.

Di final, drama itu kembali hadir. Bayern Munchen yang diunggulkan karena faktor tuan rumah dan pemain yang sedikit lebih komplit dibanding Chelsea berhasil dipatahkan. Tampil dengan penuh kesabaran selama 120 menit membuat Chelsea memang layak mendapatkan hal yang benar- benar mereka inginkan.
Munchen bukan tidak bersama dengan Tuhan, tapi Tuhan selalu bersama orang yang memanfaatkan setiap peluang dengan baik dan orang sabar itu disayang Tuhan.

Kredit lebih layak diberika kepada Di Matteo dengan segala kerendahannya dan kecakapannya memimpin dan meracik strategi Chelsea, Ia memang layak mendapatkan lebih dari sekedar piala FA semata.



Sunday, 13 May 2012

Drama Dan Sepak Bola


Walau hanya sebuah cabang olah raga, sepak bola juga bisa menghadirkan drama, drama terbaik melebihi film- film Hollywood yang pernah ada. Jalan ceritanya selalu sulit ditebak, selalu berubah tiap detiknya dari ending yang penuh suka hingga ending yang paling kejam pun tersedia didalam pertandingan sepak bola.


BPL musim ini salah satunya, drama yang dihadirkan mirip dengan film- film olah raga yang dibuat Hollywood, kemenangan yang hadir dimenit- menit akhir mewarnai drama bernama sepak bola. Bagaimana tidak, fans Manchester United sudah siap merayakan pesta juara liga musim ini, mereka hanya butuh 2 menit untuk memastikan semuanya berjalan sesuai skenario mereka, hingga tuhan berkata tidak.

Manchester City dengan segala kemampuan yang mereka punya mencoba untuk merubah nasib mereka. Kepanikan, keputus asaan dan rasa frustasi sudah meliputi pemain, staff dan fans Manchester City hingga akhirnya bola yang disundul Dzeko berhasil menembus gawang yang dijaga oleh Paddy Kenny memberi garis hidup bagi Manchester City.

Harapan dan Kecemasan itu beda tipis, tak percaya? kalian bisa melihatnya dirumah sakit, bagaimana para pasien dan keluarganya berharap kesembuhan sekaligus cemas akan nasib mereka. Itu pula yang mungkin dirasakan oleh hampir seluruh penduduk kota Manchester, dimana mereka sama- sama berharap dan cemas akan nasib mereka tapi disisi yang berbeda. Lifeline yang diberikan Dzeko seakan memberi semangat dan kepercayaan berlebih bagi pemain dan pendukung City, hanya butuh 2 menit setelah gol Dzeko, Aguero berhasil mendramatisir keadaan. Momen yang tak akan pernah dilupakan oleh para pendukung, pemain dan official Machester City. Sebuah akhir drama terbaik melebihi film- film Hollywood yang pernah ada.

Penantian panjang suporter City terbayar sudah, film yang mereka buat 2 tahun silam tentang bagaimana perihnya menjadi suporter Manchester City terbayar lunas.

Sekali lagi hidup itu penuh drama dan drama itu bernama sepak bola.