Tanpa disadari kerumitan hidup membawa kita ke detik dimana kita menghirup udara sekarang, dunia berubah dan aturan pun berubah. Ratusan tahun yang lalu tak ada yang mengira kita dapat berkomunikasi jarak jauh dalam hitungan detik, tapi hari ini ribuan informasi dikirmkan dalam hitungan menit. Pergerakan manusia menjadi tak terbatas dan terus bergerak dengan kecepatan yang terus meningkat, tahun menjadi bulan, bulan menjadi hari, hari menjadi jam, jam menjadi menit lalu menit menjadi detik, terus bergerak hingga mendekati NOL, dan sesuatu yang berbeda yang belum pernah terjadi sebelumnya akan benar- benar terjadi.
Singularitas, para matematikawan, fisikawan atau ilmuwan yang bergulat dibidang kosmologi menyebutnya. Ketika ruang dan waktu dan segala dimensi yang ada runtuh dan saling bersinggungan, tertarik oleh besarnya gravitasi hingga angka yang tak terbatas, hingga menjadi titik yang sangat kecil. Disinilah segala hukum fisika menjadi tidak berlaku karena semuanya semuanya berasal dari ketiadaan.
Tidak seperti bintang yang mati karena tersedot oleh gravitasinya sendiri hingga hukum fisika tidak berlaku lagi, singularitas kehidupan mungkin berbeda dengan singularitas dalam matematika dan fisika, Nol yang tak sepenuhnya nol tapi sama seperti dalam fisika dan matematika, saat semuanya berhenti nol tersebut dapat membawa kita menuju perubahan yang sangat radikal. Nol yang mempunyai arti.
Ada yang bilang saat singularitas terjadi manusia akan menjadi mahluk yang tak ada guna, segala pikiran kita dapat di download dan di komputasi oleh komputer, manusia akan menjadi budak mesin, seperti yang terjadi dalam film Terminator, Matrix dan I, Robot.
---===---
Tapi sadar tidak sadar, secara individu kita pun sedang bergerak menuju singaluritas. Kerumitan hidup memaksa kita menjalankan skenario terburuk (atau skenario terbaik yang pernah ada), segala rencana yang telah disusun matang- matang hancur, tapi saat kehancuran itu berhenti tanpa disadari hidup ini mempunyai arti yang lebih dari sekedar bernapas, seks, makan, minum, tidur dan mati. Rumitnya hidup juga memaksa seseorang untuk berubah dan perubahan dalam diri seseorang tak dapat dielakkan, perubahan juga bisa menjadi antidot bagi seseorang dalam menjalani hidupnya.
Singularitas mungkin dapat menavigasikan kita kedalam perubahan yang radikal yang dapat membawa kita keluar dari bencana atau sebaliknya tapi terlepas dari itu semua perubahan akan selalu terjadi, baik atau buruk tergantung bagaimana kita menjalaninya.