Ada yang menarik jika kita mengamati tren sepak bola Eropa
khususnya liga Italia Serie-A dalam beberapa musim terakhir, peran trequartista yang biasanya diperankan oleh pemain yang
mempunyai teknik individu ciamik dengan visi permainan yang tinggi kini berubah,
posisi yang identik dengan nomor 10 ini kini lebih banyak diperankan oleh
pemain yang lebih mengandalkan power seperti Fredy Guarin, Arturo Vidal, Michael
Bradley, Kevin Boateng atau peran yang dimainkan oleh Fellaini di Everton.
Lihat lah liga Italia
Serie-A dewasa ini, susah untuk menemukan the claasic number 10, tim- tim
Serie- A kini lebih sering menggunakan pemain yang lebih bertenaga dan runner
sebagai trequartista. Dengan kemampuan dribble, lari dan power, mereka diharapkan dapat membuat serangan balik yang mematikan.
Trequartista model
anyar ini sebenarnya sudah pernah diperankan oleh Mario Mandzukic dan Boateng
musim lalu, keduanya memang bukan tipe trequartista klasik seperti Totti atau
Roberto Di Baggio, tapi belakangan ini, generasi anyar dari trequartista ini sedang
tren dibeberapa tim besar Eropa.
Saat memainkan
peran ini di Milan, Boateng diledek Sneijder bahwa nomer 10 hanya layak
digunakan oleh para pengatur serangan yang mempunyai imajinasi tingkat tinggi.
Peran
yang dinamai Powerhouse Trequartista atau Suffoco oleh beberapa pandit sepak bola
luar ini bermain dibelakang striker layaknya trequartista, tapi dibanding
memainkan perannya sebagai kreator serangan para pemain yang memerankan posisi
ini lebih berguna jika dipakai untuk menekan lawan untuk mencegah lawan mereka
memebangun serangan dari belakang dan akan sangat berguna ketika tim mereka membutuhkan
serangan balik untuk membunuh lawannya seperti yang dilakukan oleh Felliani
saat Everton melawan Manchester City
kemarin.
Di Inter, Fredy
Guarin di plot untuk menggantikan peran Sneijder yang kehilangan daya majisnya
setelah mengalami musim yang hebat di tahun 2010, Ia memang bukan tipe trequartista seperti Sneijder, Guarin adalah seorang pelari yang lebih
mengandalkan fisik dalam membantu serangan timnya dan tentu saja daya imajinasinya tak sekeren Sneijder. Tapi justru itu, kemampuan Guarin dalam melakukan dribble
dan tackle membuat Ia layak disebut Powerhouse Trequartista. Ia sering menekan
lawan untuk mencegah mereka membangun serangan dari belakang, Michael Bradley
sering memainkan peran ini saat Roma masih dilatih oleh Zdenek Zeman.
Di Liga Inggris,
pemain- pemain dengan peran ini diperankan oleh Moussa Sissoko, Felliani dan
Michu minus Yaya Toure, jika peran Yaya
Toure di City tidak dapat dimasukkan
kedalam kelompok trequartista generasi baru ini.
Lahirnya generasi baru trequartista ini menandakan bahwa perkembangan taktik di sepak bola berkembang semakin pesat yang tentunya membuat olah raga ini semakin menarik untuk dinikmati.