Sunday, 17 March 2013

Trequartista Yang Bertenaga


Ada yang menarik jika kita mengamati tren sepak bola Eropa khususnya liga Italia Serie-A dalam beberapa musim terakhir, peran trequartista  yang biasanya diperankan oleh pemain yang mempunyai teknik individu ciamik dengan visi permainan yang tinggi kini berubah, posisi yang identik dengan nomor 10 ini kini lebih banyak diperankan oleh pemain yang  lebih mengandalkan power seperti Fredy Guarin, Arturo Vidal, Michael Bradley, Kevin Boateng atau peran yang dimainkan oleh Fellaini di Everton.


Lihat lah liga Italia Serie-A dewasa ini, susah untuk menemukan the claasic number 10, tim- tim Serie- A kini lebih sering menggunakan pemain yang lebih bertenaga dan runner sebagai trequartista. Dengan kemampuan dribble, lari dan power, mereka diharapkan dapat membuat serangan balik yang mematikan.

Trequartista model anyar ini sebenarnya sudah pernah diperankan oleh Mario Mandzukic dan Boateng musim lalu, keduanya memang bukan tipe trequartista klasik seperti Totti atau Roberto Di Baggio, tapi belakangan ini, generasi anyar dari trequartista ini sedang tren dibeberapa tim besar Eropa.

Saat memainkan peran ini di Milan, Boateng diledek Sneijder bahwa nomer 10 hanya layak digunakan oleh para pengatur serangan yang mempunyai imajinasi tingkat tinggi.

Peran yang dinamai Powerhouse Trequartista atau Suffoco oleh beberapa pandit sepak bola luar ini bermain dibelakang striker layaknya trequartista, tapi dibanding memainkan perannya sebagai kreator serangan para pemain yang memerankan posisi ini lebih berguna jika dipakai untuk menekan lawan untuk mencegah lawan mereka memebangun serangan dari belakang dan akan sangat berguna ketika tim mereka membutuhkan serangan balik untuk membunuh lawannya seperti yang dilakukan oleh Felliani saat Everton melawan Manchester City kemarin.

Di Inter, Fredy Guarin di plot untuk menggantikan peran Sneijder yang kehilangan daya majisnya setelah mengalami musim yang hebat di tahun 2010, Ia memang bukan tipe trequartista seperti Sneijder, Guarin adalah seorang pelari yang lebih mengandalkan fisik dalam membantu serangan timnya dan tentu saja daya imajinasinya tak sekeren Sneijder. Tapi justru itu, kemampuan Guarin dalam melakukan dribble dan tackle membuat Ia layak disebut Powerhouse Trequartista. Ia sering menekan lawan untuk mencegah mereka membangun serangan dari belakang, Michael Bradley sering memainkan peran ini saat Roma masih dilatih oleh Zdenek Zeman.

Di Liga Inggris, pemain- pemain dengan peran ini diperankan oleh Moussa Sissoko, Felliani dan Michu minus Yaya Toure,  jika peran Yaya Toure  di City tidak dapat dimasukkan kedalam kelompok trequartista generasi baru ini.

Lahirnya generasi baru trequartista ini menandakan bahwa perkembangan taktik di sepak bola berkembang semakin pesat yang tentunya membuat olah raga ini semakin menarik untuk dinikmati.




Friday, 15 March 2013

Post-Match Analisi: Internazionale Milan vs Tottenham Hotspurs



Inter butuh lebih dari 3 gol untuk lolos ke babak selanjutnya di Europa League, hal yang sebernanya bisa saja terjadi dan hampir mereka lakukan sebelum gol Adebayor merusak pesta bagi Inter malam itu.

Defisit 3 gol di White Hart Lane, membuat pasukan Stramacionni bermain dengan tempo cepat dan terkesan terburu- buru,  Spurs yang malam itu terlihat tampil sangat buruk dan hanya sibuk mengulur- ngulur waktu dibanding harus meladeni permainan Inter, yang bagi saya merupakan permainan terbaik Inter dibawah Stramacionni di tahun 2013 ini.

Adu Strategi

Spurs memulai permainan dengan formasi 4-4-2 dan Villas-Boas seperti sengaja membiarkan lini belakangnya bermain dengan garis bertahan yang tinggi. Defensive-line Spurs yang tinggi itu menjadi celah dan dapat dieksploitasi dengan baik oleh Inter, bukan satu-dua kali umpan- umpan terobosan dan bola daerah yang ditujukan ke Cassano serta Palacio berhasil memerpdayai lini belakang Spurs, dan Gallas adalah satu dari beberapa alasan kenapa lini belakang Spurs bias kemasukan empat gol dan tampil sangat buruk malam itu.

Total Through Ball  Inter                               Akurasi Through Ball Inter
                  9                                                                        4

Dembele yang bermain lebih ke kiri tak mampu menggantikan peran Gareth Bale yang malam itu harus menerima cuti karena akumulasi kartu dibanding bermain bola di Giussepe Meazza.  

Strama yang dikenal tak mempunyai pendirian dalam memilih formasi, lebih memilih menggunakan formasi  4-3-1-2 yang bertransformasi menjadi 4-3-3 False Attack saat menyerang. Kovacic yang diplot sebagai regista malam itu berhasil memerankan perannya dengan baik. Sebaliknya, Guarin yang di plot menjadi trequartista era modern terlihat kebingungan dengan perannya hingga akhirnya digantikan oleh Alvarez yang menggantikan perannya dengan cukup baik.

Cassano adalah bintang dipertandingan ini, dari 4 gol yang tercipta ke gawang Friedel, Cassano terlibat dalam tiga gol diantaranya. Satu gol, Satu assist dan gol bunuh diri dari William Gallas pun lahir dari tendangan bebas-nya.

Kesimpulan
Inter unggul segalanya malam itu, permainan Spurs satu minggu lalu di White Hart Lane tidak berbekas di Giussepe Meazza. Andre-Villas Boas lebih memilih menginstuksikan keempat beknya bermain dengan Defensive-line yang tinggi dibanding bermain dengan Drop-Deeper yang justru menjadi titik lemah Spurs di pertandingan ini. Absennya Gareth Bale pun membuat serangan Spurs lebih mudah dimentahkan. Masuknya Holtby sedikit memberi angin segar tapi serangan yang dibangun masih terlalu mudah dan dapat dimentahkan oleh Kovacic, Cambiasso dan Gargano yang bermain dengan baik malam itu.

Rating:
Inter: 1 Handanovic (7); 4 Zanetti (7,5), 26 Chivu (7), 40 Juan Jesus (7), 42 Jonathan (7); 19 Cambiasso (7), 29 Kovacic (7,5), 21 Gargano (7); 14 Guarin (6,5), 8 Palacio (7,5), 99 Cassano (9).

Subs:Alvarez (6,5); Benassi (6); Ranocchia (6)

Tottenham: 24 Friedel (6,5); 28 Walker (6), 13 Gallas (4), 5 Vertonghen (5), 16 Naughton (5); 22 Sigurdsson (6), 19 Dembelè (6,5), 29 Livermore (5), 8 Parker (6,5); 18 Defoe (5), 10 Adebayor (5,5).
Subs:Lennon (6,5); Holtby (6); Caulker (6)